Para pemimpin Quraisy Mekkah
mengalami kekecewaan luar biasa, satu harapan telah sirna. Hal ini dikarenakan,
pada malam rencana pembunuhan Rasulullah SAW gagal total. Ternyata beliau telah
meninggalkan tempat. Untuk itu, mereka harus berusaha menghentikan Rasulullah
agar tidak sampai ke Madinah. Salah satu cara yang paling murah adalah
mengadakan sayembara. Yakni sayembara barang siapa yang membawa pulang kepala
Rasulallah SAW akan mendapat hadiah yang luarr biasa. Yakni, 100 ekor unta
terbaik, 100 ekor kuda terbaik dan 100 budak terbaik.
Ternayat hanya seorang yang
mengikuti sayembara itu dan dan dia adalah Suraqah pemuda yang dikenal
pemberani, pandai bermain pedang, kuat dan bertenaga besar. Selain itu,
keahlian yang dikenal pada dirinya adalah pandai membaca jejak. Karena itulah dia juga dikenal sebagai pemburu
yang handal, belum ada yang mengalahkannya.
Kepandaian Suraqah dalam membaca
jejak benar-benar terbukti. Ia berhasil menemukan keberadaan Rasulullah SAW dan
Abu Bakar RA. Namun, tatkala Suraqah dengan menghunus pedang akan melakukan
penyerangan, tiba-tiba beberapa langkah sebelum mencapai Rasulullah SAW,
kakinya terpelosok dalam lubang sedalam lutut.
“Ya Muhammad ! saya tidak akan
mencoba membunuhmu dan akan membiarkanmu pergi ke Madianah. Tolong bebaskan
diriku dari himpitan tanah ini.” Pinta Suraqah. Rasulullah SAW pun memenuhi
permintaan itu, begitu terbebas, Suraqah kembali ingin menyerang kembali, namun
sekali lagi ia tertelan hingga perut. Sekali lagi ia memohon untuk dibebaskan
dan berniat tidak akan menyerang lagi.
Tetapi, begitu terbebas kali ketiga,
Suraqah melakukan penyerangan dan untuk ketiga kalinya ia terhimpit bumi hingga
lehernya. Ia pun minta dibebaskan, sekali lagi Rasulullah SAW bersedia membebaskannya.
Suraqah yang mengalami kejadian yang luar biasa itu, pintu hatinya terketuk
Rasulullah bukanlah yang dikatakan semua orang Mekkah. Nabi SAW benar-benar
orang yang istimewa. Seseorang yang berkepribadian mulia, pemaaf dan arif dalam
bertindak. Dan karena itu kesadaran penuh ia beralih dari menyembah berhala,
menjadi penyembah Allah SWT.
Tentu
untuk memaafkan kesalahan orang lain bukanlah suatu perkara yang mudah. Dengan
gampang kita bisa mengatakan untuk menjadi pribadi yang pemaaf namun belum
tentu kita menerimanya meski masih ada rasa sakit dalam hati kita karena ulah
orang yang berbuat jelek kepada kita. Untuk menjadi pribadi yang pemaaf ini
tentunya memerlukan latihan-latihan agar kita terbiasa untuk memaafkan
kesalahan orang lain. Memberikan sebuah kata maaf lebih baik dari pada
melakukan suatu pembalasan. Seringkali kita temukan banyak orang yang berbuat
salah kepada orang lain sehingga menyebabkan dendam, pertengkaran dan bahkan
sampai terjadi pembunuhan. Hal ini dikarenakan kita tidak mempelajari teori,
praktek dan faedah dari memaafkan kesalahan orang lain.
Untuk
menjadi pribadi yang pemaaf. pertama yang harus kita ingat adalah
kebaikan orang yang telah berbuat salah kepada kita. Dengan mengingat kebaikan
seseorang kita akan menjadi sadar bahwa dia adalah orang yang selalu memberi
kebaikan pada diri kita. Kedua adalah mengingat kesalahan kita kepada
orang tersebut. Kita harus ingat bahwa kita juga pernah melakukan kesalahan
kepada orang yang telah berbuat salah. Dengan demikian kita berlatih bersabar
untuk menjadi pribadi yang pemaaf.
Dari
Abu Hurairah ra bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : “bukanlah orang kuat itu
orang yang selalu menang gulat, akan tetapi orang yang kuat adalah orang yang
mampu menguasai dirinya disaat marah” (HR. Bukhari-Muslim). Dari contoh diatas kita
dapat memetik pelajaran yang sangat berharga dari Rasululllah. Bagaimana
beliau memperlakukan orang yang ingin membunuhnya tapi dengan jiwa besar beliau
memaafkan apa yang menjadi niat dari Suraqah.
Sungguh beliau adalah teladan yang agung dan semoga bertambah rasa cinta kita
kepada beliau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar