Minggu, 15 Juni 2014

Always Positive Thinking


Selasa, 10 Juni 2014 teman-teman Firhaz Nurul Jadid berencana untuk mengikuti lomba Al-Banjari se-Jatim memperingati 1 abad Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo.
Ilham  : Hen, teman-teman besok rencananya mau ikut lomba di Sukorejo, gimana ?
Saya   : Beh terus mau pakai uang apa ham ? Firhaz itu kan masih punya utang Rp. 750.000 karena kemaren buat seragam baru dan beli sarung baru
Ilham  : rencananya teman-teman itu mau nge-bis ke sana dengan biaya sendiri, atau kita urunan Rp. 50.000/orang untuk nyewa mobil
Saya   : sampean pernah ke sukorejo tah ham ?
Ilham  : belum pernah
Saya   : Pondok sukorejo tu jauh dari jalan raya ham, masak anak-anak mau naik bis, kaisan bawa alat berat-berat dan dari jalan raya itu masih jauh menuju pondoknya, lebih jauh dari Tanjung ke NJ. Lebih baik teman-teman itu nyewa mobil saja ham. Tapi semua anak-anak kan belum tentu punya uang. Okelah yang punya uang itu enak, kalau yang nggk punya uang itu gimana ?  okelah kata Musamih, Firhaz itu bisa nanggung untuk uang pendaftarannya saja sebesar Rp. 100.000. tapi uang kita itu masih minus ham. Mending gak usah ikut saja kaisan teman-teman yang nggk punya uang
Ilham  : kamu itu pesimistis dulu hen
Saya   : lho bukannya saya pesemis ham, tapi saya itu realistis. Kasian sama teman-teman yang nggk punya uang, lagian persiapannya juga mepet sekali. 
Ilham  : apa katanya besok dah
Pada malam harinya teman-teman latihan dengan membawakan lagu Adfaita dan lagu wajib Ya Asyiqol Mustofa, mendengar teman-teman latihan hingga jam setengah 1 malam. Pada pagi harinya mereka sepakat untuk urunan dan nyewa mobil menuju Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo.
Heki    : sampean nggk ikut pak ?
Saya   : sekarang hari rabu hek, saya jaga kantor karena hari ini rame-ramenya santri baru yang daftar, saya titip teman-teman ya, jagain dan hati-hati di jalan.
Akhirnya teman-teman berangkat menuju Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo. Pada pagi harinya saya dikejutkan dengan adanya piala besar bertuliskan juara 2 Festifal Hadrah 1 abad Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo.
Ilham langsung cengengesan dan bilang : ini berkat sikap pesimistismu hen
Saya   : itu bukan pesimis, tapi realistis (sambil ketawa), dapat berapa uangnya ham ?
Ilham  : dapat Rp. 2.500.000
Saya   : wah, langsung pona otangah lah yeh (wah, langsung lunas hutangnya ya)
             
Suatu ketika saya pernah membaca buku bahwa dalam diri manusia pasti terdapat 2 energy, yaitu energy positive dan energy negative.
            Energy negative adalah energy yang memancarkan aura buruk, kebencian, iri hati, dengki, sikap tidak peduli, malas, KKN dan pesimisme lainnya. Sebaliknya, energy positive adalah energy yang memancarkan aura terang dan sehat, menghargai pendapat orang, santun, jujur, toleransi, harmoni dan positivisme lainnya.
            Tentu 2 energy ini sering kita temukan di sekolah, kantor, tempat rapat, dan umumnya di masyarakat. Kita tentu harus pintar-pintar menyikapi sikap dari orang lain, karena benar bagi kita tapi belum tentu benar juga dalam pandangan orang lain. Dalam menyikapi hal seperti ini, tentu kita memerlukan latihan-latihan agar membiasakan diri untuk positive thinking.
Contoh kecilnya adalah ketika di kritik, kita beranggapan bahwa kritik itu adalah sesuatu yang negative. Kita harus memiliki pemikiran bahwa ketika kita di kritik, kita jangan merasa kecil hati karena kritik adalah sesuatu yang harus kita rindukan, pujian itu lebih berbahaya dari pada kritik. Orang yang mengkritik kita itu sebenarnya sayang sama kita, karena dia (orang yang mengkritik) ingin melihat orang yang di kritiknya maju, mau berbenah diri, dan belajar dari kesalahan. Seharusnya kita sayang sama orang yang mengkritik kita. Apabila kita mengkritik orang lain, jangan lupa kita memberikan solusinya juga. Karena kritik yang membangun adalah kritik yang disertai dengan solusinya.
            Teringat dengan dawuh KH. Moh. Zuhri Zaini “Kita tidak boleh suudzon sama seseorang, kerena kita tidak tau sama hati seseorang”. Kita harus selalu belajar, intropeksi diri, dan menumbuhkan pikiran-pikiran yang positive di dalam diri kita. Apabila sudah tertanam sifat positive dalam diri maka orang lain juga akan merasakan manfaatnya. Semoga oleh Allah SWT kita di berikan kekuatan untuk always positive thinking. Amin.


Hasbi Robbi Jallallah, Mafi Qolbi Ghairullah
Nur Muhammad Shollallah, Laa Ilaha Illallah
Ya Nabiyana Ya Muhammad, Ya Habibana Ya Muhammad
Subhanallah, Walhamdulillah, Wa Laa Ilaha Illallah

Rindu Padamu Rasul

Tidak ada komentar:

Posting Komentar