Minggu, 09 Februari 2014

Ketenagakerjaan



A.       Pengertian Kesempatan Kerja
Kesempatan kerja sangat erat kaitannya dengan kemampuan perusahaan dalam menampung atau menyerap sumber daya manusia dalam kaitannya dengan proses produksi, baik barang maupun jasa.

B.       Macam-macam Pengangguran
a.      Pengangguran Siklus
Pengangguran disebabkan terjadinya siklus konjungtur negara yang mengalami resesi atau depresi perekonomian.
b.      Pengangguran Teknologi
Pengangguran disebabkan penggunaan teknologi seperti mesin-mesin yang modern dan otomatis, sehingga menyingkirkan tenaga kerja manusia.
c.       Pengangguran Musiman
Pengangguran bagi mereka yang pekerjaannya tergantung kepada usaha pertanian yang tidak selamanya dapat melakukan kegiatan.
d.      Pangguran Struktural
Pengangguran akibat rasionalisasi dalam industri-industri yang modern.
e.      Pengangguran Normal
Pengangguran yang memang belum dapat pekerjaan dikarenakan pendidikan dan keterampilan yang tidak memadai.

C.        Pengangguran berdasarkan lama waktu kerja, terdiri atas:
a.       Pengangguran terbuka (open unemployment), yakni tenaga kerja yang benar-benar tidak memiliki pekerjaan (sama sekali tidak bekerja). Pengangguran ini terjadi karena tidak adanya lapangan kerja atau karena ketidaksesuaian lapangan kerja dengan latar belakang pendidikan dan keahlian tenaga kerja.
b.      Setengah menganggur (under unemployment), yakni tenaga kerja yang bekerja, tetapi bila diukur dari sudut jam kerja, pendapatan, produktivitas dan jenis pekerjaan tidak optimal.
c.       Pengangguran terselubung (disguised unemployment), yakni tenaga kerja yang bekerja tapi tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan atau keahliannya. Misalnya, seorang lulusan S1 pertanian bekerja sebagai tenaga pembukuan, atau seorang insinyur teknik bekerja sebagai pelayan restoran.

D.       Dampak Pengangguran
Pengangguran sangat berdampak pada kehidupan perekonomian dan kehidupan sosial masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang menurun, dan bahkan tingkat kesejahteraan masyarakat yang menurun adalah salah satu dampak pengangguran. Berikut ini beberapa dampak pengangguran terhadap perekonomian dan kehidupan sosial:
a.       Menurunkan Aktivitas Perekonomian
Pengangguran menyebabkan turunnya daya beli masyarakat. Daya beli masyarakat yang menurun menyebabkan turunnya permintaan terhadap barang dan jasa. Hal ini mengakibatkan para pengusaha dan investor tidak bergairah melakukan perluasan dan pendirian industri baru sehingga aktivitas perekonomian menjadi turun.
b.      Menurunkan Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Per Kapita
Orang yang tidak bekerja (menganggur) tidak akan menghasilkan barang dan jasa. Itu berarti semakin banyak orang yang menganggur maka PDB (Produk Domestik Bruto) yang dihasilkan akan menurun. PDB yang menurun akan menyebabkan turunnya pertumbuhan ekonomi sekaligus turunnya pendapatan per kapita. Pendapatan per kapita juga turun karena
c.       Meningkatkan Biaya Sosial
Pengangguran ternyata mengakibatkan meningkatnya biaya sosial. Karena, pengangguran mengharuskan masyarakat memikul biaya-biaya seperti biaya perawatan pasien yang stres (depresi) karena menganggur, biaya keamanan dan biaya pengobatan akibat meningkatnya tidak kriminalitas yang dilakukan oleh penganggur, serta biaya pemulihan dan renovasi beberapa tempat akibat demonstrasi dan kerusuhan yang dipicu oleh ketidakpuasan dan kecemburuan sosial para penganggur.
d.      Menurunkan Tingkat Keterampilan
Dengan menganggur, tingkat keterampilan sesepramg akan menurun. Semakin lama menganggur, semakin menurun pula tingkat keterampilan seseorang.
e.      Menurunkan Penerimaan Negara
Orang yang menganggur tidak memiliki penghasilan (pendapatan). Itu berarti semakin banyak orang yang menganggur, akan semakin turun pula penerimaan negara yang diperoleh dari pajak penghasilan.

E.        Usaha Mengatasi Pengangguran
Menurut Keynes, pengangguran tidak dapat dihapuskan, tetapi hanya dapat dikurangi, dengan cara:
a.      Memperluas kesempatan kerja:
Meningkatkan maupun menambah kegiatan ekonomi baru.
b.      Menurunkan jumlah angkatan kerja :
Dilakukan dengan program Keluarga Berencana, Program Wajib Belajar 9 tahun bagi anak usia sekolah   minimal sampai tamat SLTP.
F.        Peningkatan kualitas tenaga kerja
Dapat dilakukan melalui:
1)      Jalur formal, seperti sekolah umum, sekolah kejuruan dan kursus-kursus.
2)      Jalur nonformal, yang terdiri atas:
a.       Latihan kerja
Yaitu kegiatan untuk melatih tenaga kerja agar memiliki keahlian dan keterampilan di bidang tertentu sesuai tuntutan pekerjaan. Dalam hal ini Departemen Tenaga Kerja sudah mendirikan BLK (Balai Latihan Kerja) di setiap Daerah Tingkat II.
b.       Magang
Yaitu latihan kerja yang dilakukan langsung di tempat kerja. Magang umumnya diselenggarakan oleh lembaga pendidikan yang bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang dianggap tepat sebagai tempat latihan kerja. Tujuannya, setelah magang siswa menjadi tenaga kerja yang siap pakai. Kegiatan magang merupakan bagian dari proses Link and Match (Keterkaitan dan Kecocokan).
c.       Meningkatkan kualitas mental dan spiritual tenaga kerja.
Untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja, tidak hanya mengutamakan segi pengetahuan, keahlian dan keterampilan. Akan tetapi, kualitas mental dan spiritual seperti: keimanan, kejujuran, semangat kerja, kedisiplinan, terampil, inovatif, cerdas, bisa saling  menghargai dan bertanggung jawab juga perlu ditingkatkan juga perlu ditingkatkan.
d.       Meningkatkan pemberian gizi dan kualitas kesehatan
Tenaga kerja tidak mampu bekerja dengan baik bila kurang gizi dan kurang sehat. Kurang gizi bahkan bisa menurunkan kualitas otak (kecerdasan) yang justru sangat dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Dengan demikian, peningkatan pemberian gizi dan kesehatan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja.
e.       Meningkatkan pengadaan seminar, workshop yang berkaitann dengan pekerjaan tertentu.
Pada umumnya tenaga kerja pada level menengah ke atas seperti kepala seksi, kepala bagian dan sejenisnya dapat meningkatkan kualitas dirinya dengan mengikuti berbagai seminar workshop dan sejenisnya. Peningkatan wawasan sangat berguna bagi tenaga kerja pada level menengah ke atas, karena bisa digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan atau dalam pembuatan rencana dan strategi.