Minggu, 09 Februari 2014

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)



1.       Pengertian :
Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) dimaksudkan adalah rencana penerimaan dan belanja (pengeluaran) pemerintah dalam rangka mencapai sarana pembangunan dalam waktu satu tahun.

2.       Asas Anggaran :
Penyusunan APBN didasarkan asas berimbang dan dinamis, artinya di sektor penerimaan negara selalu diusahakan peningkatannya dan di sektor pengeluarannya diusahakan penghematan rutin serta lebih mengarahkan dana pembangunan kepada kegiatan yang menunjang peningkatan produksi nasionat, yang mana besarnya pengeluaran (belanja) seimbang dengan penerimaannya.
Secara rinci penyusunan APBN didasarkan :
a.      Asas berimbang dan dinamis penerimaan-pengeluaran
b.      Tabungan/ Saving selalu meningkat
c.       Peningkatan pendapatan pajak, secara : intensif dan ektensif
d.      Prioritas pengeluaran rutin yang penting
e.      Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia secara maksimal
Tabungan Pemerintah = Penerimaan dalam negeri – Pengeluaran rutin

 
              


3.       Tujuan APBN
APBN disusun sebagai pedoman pendapatan dan belanja dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan negara. Dengan adanya APBN, pemerintah sudah mempunyai gambaran yang jelas mengenai apa saja yang akan diterima sebagai pendapatan dan pengeluaran apa saja yang harus dilakukan selama satu tahun. Dengan adanya APBN sebagai pedoman tersebut, diharapkan kesalahan, pemborosan, dan penyelewengan yang merugikan dapat dihindari. Dan, apabila APBN disusun dengan baik dan tepat, serta dilaksanakan sesuai aturan, maka akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja, dan kemakmuran bangsa.

4.       Fungsi APBN
Fungsi APBN meliputi:
a.       Fungsi Alokasi
Dengan adanya APBN, pemerintah dapat mengalokasikan (membagikan) pendapatan yang diterima sesuai dengan sasaran yang dituju. Misalnya, berapa besar untuk belanja (gaji) pegawai, untuk belanja barang, dan berapa besar untuk proyek.
b.      Fungsi Distribusi
Dengan adanya APBN, pemerintah dapat mendistribusikan pendapatan yang diterima secara adil dan merata. Fungsi distribusi dilakukan untuk memperbaiki distribusi pendapatan di masyarakat sehingga masyarakat miskin dapat dibantu. Caranya, antara lain dengan melakukan kebijakan subsidi seperti subsidi BBM.
c.       Fungsi Stabilisasi
Dengan adanya APBN, pemerintah dapat menstabilkan keadaan perekonomian untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya, dalam keadaan inflasi (harga barang dan jasa naik), pemerintah dapat menstabilkan perekonomian dengan cara menaikkan pajak. Dengan menaikkan pajak, jumlah uang yang beredar dapat dikurangi sehingga harga-harga dapat kembali turun.

5.       Sumber-Sumber Pendapatan Negara
                         I.      Penerimaan Dalam Negeri
a.      Penerimaan Perpajakan
1)      Pajak Dalam Negeri, terdiri dari:
a)      Pajak Penghasilan migas dan nonmigas
b)      Pajak Pertambahan Nilai
c)       Pajak Bumi dan Bangunan
d)      Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
e)      Cukai
f)       Pajak lainnya.
2)      Pajak Perdagangan Internasional, terdiri dari:
                                                          i.            Bea masuk
                                                         ii.            Pajak/Pungutan ekspor
b.      Penerimaan Bukan Pajak
a.       Penerimaan SDA (Sumber Daya Alam), terdiri dari:
a)      Minyak bumi
b)      Gas alam
c)       Pertambangan umum
d)      Kehutanan
e)      Perikanan
b.      Bagian laba BUMN
c.       Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) lainnya.
                       II.      Hibah

6.       Jenis-Jenis Belanja Negara
I.           Belanja Pemerintah Pusat
A.       Pengeluaran Rutin
1.       Belanja Pegawai
2.       Belanja Barang
3.       Pembayaran Bunga Utang
a)      Utang Dalam Negeri
b)      Utang Luar Negeri
4.       Subsidi
a)      Subsidi BBM
b)      Subsidi Non-BBM
5.       Pengeluaran rutin lainnya
B.       Pengeluar an Pembangunan
1.       Pembiayaan pembangunan rupiah
2.       Pembiayaan proyek
II.         Belanja Daerah (Dana Perimbangan)
A.      Dana Bagi Hasil
B.      Dana Alokasi Umum
C.      Dana Alokasi Khusus
7.       Dampak APBN terhadap Perekonomian
a.      APBN memberi pedoman bagi kegiatan pembangunan ekonomi.
Misalnya, jika dalam APBN prioritas pembangunan ditujukan pada bidang industri maka pemerintah tentu akan lebih banyak melakukan pembangunan di bidang industri.
b.      APBN dapat digunakan sebagai alat perbaikan perekonomian.
Apabila negara mengalami gejala ekonomi yang buruk, APBN dapat digunakan sebagai alat untuk memperbaiki perekonomian. Contohnya, pada tahun 1982, Indonesia melihat harga BBM dunia terus menurun. Menurunnya harga BBM adalah pertanda buruk bagi Indonesia, karena Indonesia sangat menggantungkan penerimaan pada sektor migas. Untuk memperbaiki keadaan tersebut, pada penyusunan APBN selanjutnya, pemerintah berusaha keras meningkatkan penerimaan dari sektor nonmigas, misalnya meningkatkan penerimaan sektor pajak. Penerimaan sektor pajak dapat ditingkatkan di antaranya dengan cara memperbaiki sistem pemungutan pajak di Indonesia. Kini terbukti, pajak menjadi sektor andalan bagi penerimaan negara (70% lebih penerimaan Indonesia diperoleh dari sektor pajak). Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa APBN dapat digunakan sebagai alat untuk memperbaiki perekonomian.
c.       APBN dapat memengaruhi perubahan harga secara keseluruhan.
Jika dalam penyusunan APBN pemerintah menurunkan atau menghilangkan subsidi BBM, berarti harga BBM akan naik. Kenaikan harga BBM akan diikuti dengan kenaikan harga barang dan jasa lain yang banyak dibutuhkan masyarakat. Itu berarti, APBN dapat memengaruhi perubahan harga secara keseluruhan.
d.      APBN dapat memengaruhi tingkat produktivitas perusahaan.
Misalnya, untuk meningkatkan penerimaan negara, pemerintah menaikkan tarif pajak ekspor. Kenaikan tersebut akan memengaruhi sikap para eksportir. Jika tarif pajak ekspor dianggap terlalu tinggi maka bisa menurunkan produktivitas para eksportir. Akibatnya, jumlah ekspor menjadi menurun. Sebaliknya, jika pemerintah menurunkan tarif pajak ekspor, para eksportir justru akan lebih meningkatkan ekspornya.
e.      APBN dapat memengaruhi tingkat pemerataan distribusi pendapatan.
Distribusi pendapatan yang tidak merata dan tidak adil bisa menimbulkan kecemburuan sosial. Kecemburuan sosial yang tinggi suatu saat bisa meledak dan menimbulkan kerusuhan seperti perusakan dan pembakaran. Perusakan dan pembakaran akan memengaruhi kinerja perekonomian nasional. Dalam hal ini, APBN bisa digunakan sebagai alat untuk memengaruhi tingkat pemerataan distribusi pendapatan, misalnya dengan melakukan kebijakan subsidi, baik subsidi BBM atau subsidi non-BBM. Subsidi tersebut diberikan bagi pihak yang membutuhkan. Saat ini, subsidi BBM diberikan kepada masyarakat berpenghasilan rendah dalam bentuk pemberian Raskin