Kamis, 14 November 2013

Pasangan Hidup Yang Saleh



            Banyak kita temukan anak muda di zaman sekarang yang sudah memiliki hubungan dekat dengan lawan jenis, Bahkan anak SMP sudah banyak yang memiliki teman dekat atau istilah yang kita kenal dengan sebutan pacar. Memang masa muda adalah masa yang paling indah, di mana pada masa muda gelora jiwa sedang menggebu-gebu, penuh pesona, ingin selalu tampil elegan dan dilihat oleh banyak orang. Tetapi di masa muda penuh bahaya apabila salah melangkah maka akan fatal akibatnya.
            Sekarang kita sudah biasa melihat anak muda-mudi jalan-jalan berdua, bahkan mereka jalan-jalanya ke tempat yang sepi, gelap dan sangat memungkinkan untuk terjadi hal-hal yang negative. Misalnya boncengan dengan berpelukan, ciuman, pegang-pegangan dan bahkan lebih dari itu. Teringat dengan sabda nabi “ketika seorang laki-laki berdua-duaan dengan seorang wanita di tempat yang sepi, yang ketiga adalah setan”Tak sedikit dari mereka yang kita ketahui bahwa banyak wanita yang hamil di luar nikah, dan yang lebih parahnya lagi banyak di antara para wanita itu meng-aborsi kandungan yang ada di janinnya agar tidak ketahuan oleh sanak saudara karena rasa malu yang dia miliki, naudzubillah.
            Lemahnya pengetahuan mereka tentang keagamaan juga membuat mereka tidak memikirkan efek ke depannya.Kemudian kurangnya kontrol dari orang tua juga membuat anak-anak muda sangat mudah untuk bergaul dengan siapa saja, misalnya berkenalan di Fb, Twitter dan media sosial yang lain.Anak-anak muda sekarang kurang mengerti hakekat cinta itu sendiri sehingga dengan mudahnya mereka menyatakan cinta, digombalin dan mau untuk diajak berhubungan intim layaknya suami-istri.Padahal banyak kita ketahui dari mereka hanya main-main dalam menjalin suatu hubungan karena kurangnya pengetahuan mereka arti dari sebuah ketulusan, kepercayaan dan amanah yang mereka pikul. Seharusnya ketika kita memiliki hubungan dengan lawan jenis maka kita harus menjaga hubungan itu dengan baik, menjaga amanah dan tentu harus membawa ke arah yang positif.
            Salah satu faktor yang membuat hidup kita bahagia adalah memiliki pasangan yang saleh. Bagaimana cara supaya kita bisa mendapatkan pasangan hidup yang saleh ? Allah berfirman dalam surah An-Nur ayat 26Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)”. Apa yang bisa kita petik dari firman Allah tersebut ? intinya kita harus “ibda’ binafsik” memulai dari diri kita sendiri. Kalau kita ingin memiliki pasangan hidup yang saleh, maka kita harus menjadi pribadi yang saleh terlebih dahulu.
            Bagaimana cara kita menjadi pribadi yang saleh ? yang pertama adalah Eliminasi, yaitu hilangkan pikiran dan perbuatan negatif yang ada di dalam diri kita. Yang kedua adalah Subsitusi, yaitu mengganti pikiran dan perbuatan negative dengan mengisi pikiran dan perbuatan yang positif. Yang ketiga adalah Visualisasi, yaitu proses pengamalan dari hal-hal yang baik yang kita ketahui dan langsung di terapkan dalam kehidupan kita. Kalau dalam ilmu tasawuf sering kita ketahui dengan istilahTakholli (menghilangkan sifat-sifat jelek), Tahalli(menghiasi diri dengan sifat baik), kemudian Tajalli(sampai kepada Allah). Berbahagialah seorang yang memiliki suami dan istri saleh(ah) yang selalu mengajak berbuat kebaikan dan tulus mendampinginya. Karena ketika kita memiliki pasangan hidup yang saleh(ah), insyaallah kita akan selalu di bimbing oleh pasangan kita di jalan yang baik.
            Anas bin Malik meriwayatkan, suatu ketika seseorang menemui Rasulullah dengan menunggangi kuda. Ia tak menambatkan kudanya dan langsung menemui Rasulullah. “aku biarkan kuda itu, aku bertawakkal kepada Allah” kata orang itu. “ikatkan dulu, baru bertawakkal” kata Rasulullah menyanggah. Dalam kisah ini memberikan banyak pelajaran bagi kita semua bahwa kita harus berusaha terlebih dahulu, baru kita bertawakkal kepada Allah. Tentu kita memohon kepada Allah agar kita bisa di beri kekuatan untuk menjalankan sgala perintah-Nya dan menjauhi sgala larangan-Nya, mengontrol diri dalam menjalin suatu hubungan dan intropeksi diri(muhasabah)agar kita bisa membawa diri dan pasangan kita ke arah yang positif. Semoga kita selalu di bimbing-Nya untuk senantiasa berbuat baik. Amin.