Banyak kita
temukan anak muda di zaman sekarang yang sudah memiliki hubungan dekat dengan
lawan jenis, Bahkan anak SMP sudah banyak yang memiliki teman dekat atau
istilah yang kita kenal dengan sebutan pacar. Memang masa muda adalah
masa yang paling indah, di mana pada masa muda gelora jiwa sedang
menggebu-gebu, penuh pesona, ingin selalu tampil elegan dan dilihat oleh banyak
orang. Tetapi di masa muda penuh bahaya apabila salah melangkah maka akan fatal
akibatnya.
Sekarang
kita sudah biasa melihat anak muda-mudi jalan-jalan berdua, bahkan mereka
jalan-jalanya ke tempat yang sepi, gelap dan sangat memungkinkan untuk terjadi
hal-hal yang negative. Misalnya boncengan dengan berpelukan, ciuman,
pegang-pegangan dan bahkan lebih dari itu. Teringat dengan sabda nabi “ketika
seorang laki-laki berdua-duaan dengan seorang wanita di tempat yang sepi, yang
ketiga adalah setan”Tak sedikit dari mereka yang kita ketahui bahwa banyak
wanita yang hamil di luar nikah, dan yang lebih parahnya lagi banyak di antara
para wanita itu meng-aborsi kandungan yang ada di janinnya agar tidak ketahuan
oleh sanak saudara karena rasa malu yang dia miliki, naudzubillah.
Lemahnya
pengetahuan mereka tentang keagamaan juga membuat mereka tidak memikirkan efek
ke depannya.Kemudian kurangnya kontrol dari orang tua juga membuat anak-anak
muda sangat mudah untuk bergaul dengan siapa saja, misalnya berkenalan di Fb,
Twitter dan media sosial yang lain.Anak-anak muda sekarang kurang mengerti
hakekat cinta itu sendiri sehingga dengan mudahnya mereka menyatakan cinta,
digombalin dan mau untuk diajak berhubungan intim layaknya suami-istri.Padahal
banyak kita ketahui dari mereka hanya main-main dalam menjalin suatu hubungan
karena kurangnya pengetahuan mereka arti dari sebuah ketulusan, kepercayaan dan
amanah yang mereka pikul. Seharusnya ketika kita memiliki hubungan dengan lawan
jenis maka kita harus menjaga hubungan itu dengan baik, menjaga amanah dan
tentu harus membawa ke arah yang positif.
Salah satu
faktor yang membuat hidup kita bahagia adalah memiliki pasangan yang saleh.
Bagaimana cara supaya kita bisa mendapatkan pasangan hidup yang saleh ? Allah
berfirman dalam surah An-Nur ayat 26“Wanita-wanita yang keji adalah untuk
laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang
keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan
laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)”. Apa
yang bisa kita petik dari firman Allah tersebut ? intinya kita harus “ibda’
binafsik” memulai dari diri kita sendiri. Kalau kita ingin memiliki pasangan
hidup yang saleh, maka kita harus menjadi pribadi yang saleh terlebih dahulu.
Bagaimana
cara kita menjadi pribadi yang saleh ? yang pertama adalah Eliminasi,
yaitu hilangkan pikiran dan perbuatan negatif yang ada di dalam diri kita. Yang
kedua adalah Subsitusi, yaitu mengganti pikiran dan perbuatan negative
dengan mengisi pikiran dan perbuatan yang positif. Yang ketiga adalah Visualisasi,
yaitu proses pengamalan dari hal-hal yang baik yang kita ketahui dan
langsung di terapkan dalam kehidupan kita. Kalau dalam ilmu tasawuf sering kita
ketahui dengan istilahTakholli (menghilangkan sifat-sifat jelek), Tahalli(menghiasi
diri dengan sifat baik), kemudian Tajalli(sampai kepada Allah).
Berbahagialah seorang yang memiliki suami dan istri saleh(ah) yang selalu
mengajak berbuat kebaikan dan tulus mendampinginya. Karena ketika kita memiliki
pasangan hidup yang saleh(ah), insyaallah kita akan
selalu di bimbing oleh pasangan kita di jalan yang baik.
Anas bin
Malik meriwayatkan, suatu ketika seseorang menemui Rasulullah dengan
menunggangi kuda. Ia tak menambatkan kudanya dan langsung menemui Rasulullah.
“aku biarkan kuda itu, aku bertawakkal kepada Allah” kata orang itu. “ikatkan
dulu, baru bertawakkal” kata Rasulullah menyanggah. Dalam kisah ini
memberikan banyak pelajaran bagi kita semua bahwa kita harus berusaha terlebih
dahulu, baru kita bertawakkal kepada Allah. Tentu kita memohon kepada Allah
agar kita bisa di beri kekuatan untuk menjalankan sgala perintah-Nya dan
menjauhi sgala larangan-Nya, mengontrol diri dalam menjalin suatu hubungan dan
intropeksi diri(muhasabah)agar kita bisa membawa diri dan pasangan kita
ke arah yang positif. Semoga kita selalu di bimbing-Nya untuk senantiasa
berbuat baik. Amin.