Kamis, 14 November 2013

Memilih Kesenangan, Mengabaikan Keselamatan



            Di era modern seperti sekarang teknologi sudah sangat berkembang pesat, kalau dulu orang yang mempunyai HP, hanya dimiliki oleh kalangan menengah ke atas, namun di era sekarang teknologi semacam HP sudah bukan menjadi barang mewah lagi karena banyak kita temukan di jalan misalnya tukang becak sudah banyak yang mempunyai HP.
            Banyak anak muda sekarang khususnya para pelajar yang menggunakan HP itu sebagai sarana untuk komunikasi dengan teman-teman, sebagai media pembelajaran, organisasi dan tak sedikit kita temukan anak muda sekarang cenderung menggunakan HP ini untuk berhubungan dengan lawan jenis. Mereka para remaja saat ini telah banyak di sibukkan oleh HP karena mempunyai teman dekat apa lagi lawan jenis. Kebanyakan waktu mereka digunakan untuk menelfon, sms-an, FB-an dan lain sebagainya sehingga melupakan hakekatnya sebagai pelajar.
            KH. Zuhri Zaini pernah berdawuh “orang sekarang cenderung lebih memilih kesenangannya, sementara keselamatannya diabaikan”. Banyak kita temukan contohnya dalam kehidupan sehari-hari, orang kalau sakit itu tentu memerlukan obat agar cepat sembuh. Tapi banyak orang yang takut untuk minum obat, padahal obat itu untuk keselamatan dirinya sendiri. Jika diibaratkan obat itu pahit tapi buahnya manis.
            Banyak kita ketahui para remaja sekarang lebih mementingkan kesenangannya sementara keselamatannya diabaikan. Seakan-akan mereka diperbudak oleh kecanggihan teknologi, padahal teeknologi itu seharusnya digunakan untuk memudahkan kita berkomunikasi dengan baik, belajar melalui internet dengan baik.
            Khususnya untuk di daerah pesantren, kenapa para santri itu dilarang untuk membawa HP ? padahal kebutuhan akan HP itu untuk menghubungi orang tua dan lain sebagainya. Pernah KH. Zuhri menjelaskan bahwa santri itu belum waktunya untuk memegang HP karena masih belum mempunyai kesibukan bak seorang pengusaha. Ketika santri membawa HP, dan itu cenderung mengganggu pada proses belajarnya yang ada di pesantren. Jika kita lebih cerdas lagi, kita akan berpikir bahwa HP untuk para santri itu lebih banyak mudharat (bahaya) dari pada manfaatnya.
Tentu dengan menaati peraturan, ilmu kita akan insyaallah menjadi berkah (semakin hari semakin baik). Teringat dengan sabda nabi “barang siapa yang bertambah ilmunya tapi tidak bertambah amal baiknya, maka ia semakin jauh  dari rahmat Allah”. Semoga Allah selalu membimbing kita pada kebaikan, bisa menjalankan sgala perintahnya dan menjauhi sgala larangannya. Amin.