Dalam ilmu ekonomi sering kita dengar
istilah kebutuhan, menurut sifatnya kebutuhan terbagi menjadi 2 bagian, yaitu kebutuhan
jasmani dan kebutuhan rohani. Sebagaimana telah kita ketahui kebutuhan jasmani
adalah kebutuhan yang tampak dan berpengaruh pada badan kita. Makan, minum,
pakaian, rumah dan kendaraan adalah contoh dari kebutuhan jasmani. Sedangkan
kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang tidak tampak dan berkaitan dengan jiwa
atau batin seseorang. Contohnya adalah cinta, kasih sayang, kejujuran dan
kepercayaan.
Banyak orang yang menganggap
kebahagiaan hidup didapat dengan mempunyai banyak uang, padahal banyak kita
ketahui tidak semua orang yang memiliki kekayaan hidupnya bahagia. Ada orang
yang kaya tapi orang tersebut disibukkan dengan hartanya dan dia tidak bisa
menikmatinya. Contoh kecilnya adalah seorang penguaha yang memiliki banyak
perusahaan, dia pusing memikiran perusahaan dan cabang-cabangnya sehingga
aktivitas spiritual diabaikan.
Allah telah menjamin
bahwa orang yang selalu mengingat-Nya akan selalu dilindungi, dibimbing, dan
ditambah nikmatnya. Allah berfirman “ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku
ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu
mengingkari (nikmat)-Ku (Al-Baqarah:152)”. Orang yang selalu ingat Allah maka
Allah akan selalu ingat kepadanya. Dalam surah luqman ayat 12 “ingatlah kamu
kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan
janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku”.
Banyak orang yang
mengeluh ketika memiliki masalah dan bahkan ada yang mati bunuh diri. Memang
hidup dikatakan berkah apabila sesorang memiliki ketenangan dan kebahagiaan
dalam dirinya. Teringat dengan sebuah lagu dari Opick judulnya Tombo Ati.
Dijelaskan dalam lagu itu bahwa obat hati ada lima perkaraya “yang pertama
adalah baca qur’an dan maknanya, kedua sholat malam dirikanlah, ketiga
berkumpullah dengan orang sholeh, keempat adalah berpuasa perbanyaklah, yang
kelima dzikir malam perpanjanglah” dalam surah Ar-Rad ayat 28 allah berfirman “Ingatlah,
hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”. Apabila kita
ingat (dzikir) lisan maupun batin maka kita akan memiliki ketenangan dan
menganugrahkan rasa cinta, karena Allah-lah sang pemilik rasa cinta.
Apabila kita sudah banyak ber-dzikir kepada Allah maka insyaallah hati
kita akan mensyukuri sgala nikmat yang telah diberikan oleh-Nya serta
memanfaatkannya dalam kebaikan. Memiliki jiwa bersyukur berarti menerima yang
ada dengan lapang dada. Seseorang yang pandai bersyukur niscaya cerdas memahami
kasih sayang yang Allah berikan. Apapun yang diberikan-Nya selalu bernilai dan
membatnya dekat kepada-Nya. Ia selal menerima dengan sikap positive thinking.
Bila dirundung kesulitan ia segera ingat dengan sabda rasul “kalau kita
sedang sulit, perhatikanlah orang yang lebih sult dari pada kita”. Bila
seseorang terus bersyukur maka Allah akan menambah nikamat dan memberinya
kemudahan-kemudahan yang lebih besar dari pada nikmat yang telah diterima.
Berbahagialah orang yang selalu ingat dan bersyukur kepada Allah.