Senin, 10 Februari 2014

Fungsi Konsumsi, Tabungan dan Investasi



a.       Konsumsi
Konsumsi adalah bagian pendapatan yang dibelanjakan untuk kebutuhan konsumsi.
1)      Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara sifat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dan pendapatan nasional (atau pendapatan disposable) perekonomian tersebut.
2)      Hasrat Mengonsumsi (Marginal Propensity to Consume/MPC)
MPC merupakan perbandingan antara tambahan konsumsi dan tambahan pendapatan, atau dapat ditulis dengan rumus:
Keterangan:
􀀀C = Tambahan konsumsi
􀀀Y = Tambahan pendapatan
Di dalam fungsi konsumsi C = a + bY, besarnya MPC = b

b.       Tabungan
Tabungan adalah bagian pendapatan yang tidak dikomsumsi. Jadi, besarnya pendapatan akan sama dengan besarnya konsumsi ditambah dengan tabungan (Y = C + S ).
Keterangan = S : Tabungan
                         Y : Pendapatan
                         C : Konsumsi
Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dan pendapatan nasional (atau pendapatan disposable) perekonomian tersebut. Jadi, baik dalam hukum psikologi konsumsi dari Keynes dikemukakan, Setiap pertambahan pendapatan akan menyebabkan pertambahan konsumsi dan pertambahan tabungan (saving).
Pendapatan dimanfaatkan untuk konsumsi dan tabungan sehingga rumus umumnya Y = C + S.
Keterangan:
S = saving (tabungan)
Karena Y = C + S maka S = Y – C

c.       Investasi
Investasi yang lazim disebut juga dengan istilah penanaman modal atau pembentukan modal merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat. Tabungan dari sektor rumah tangga melalui institusiintitusi keuangan akan mengalir ke sektor perusahaan. Apabila para pengusaha menggunakan uang tersebut untuk membeli barang-barang modal , pengeluaran tersebut dinamakan investasi. Dengan demikian, istilah investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan produksi yang akan menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian.
Pertambahan jumlah barang modal ini memungkinkan perekonomian tersebut menghasilkan lebih banyak barang dan jasa pada masa yang akan datang. Ada kalanya penanaman modal dilakukan untuk menggantikan barang-barang modal yang lama dan perlu didepresiasiakan.
Yang digolongkan sebagai investasi adalah sebagai berikut.
1)      Pembelian berbagai jenis modal, yaitu mesin-mesin dan peralatan produksi lainnya untuk mendirikan berbagai jenis industri dan perusahaan.
2)      Pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat tinggal, bangunan kantor, bangunan pabrik dan bangunan-bangunan lainnya.
3)      Pertambahan nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah dan barang yang jadi dalam proses produksi pada akhir tahun penghitungan pendapatan nasional.
·         Faktor-faktor yang Menentukan Tingkat Investasi
a.       Tingkat keuntungan yang diramalkan akan diperoleh
b.      Suku bunga
c.       Ramalan mengenai keadaan ekonomi pada masa depan
d.      Kemajuan teknologi
e.      Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya
f.        Keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan