Sabtu, 18 Oktober 2014
Seusai turun dari
mushola timur, Sebagian anak-anak Firhaz sudah menunggu di depan kantor
pesantren untuk bersama-sama sowan (minta do’a restu) ke Pengasuh Pondok
Pesantren Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini karena pada malam harinya kami akan
mengikuti Lomba Fetival Banjari se-Jawa Timur di kampus STAIN Jember. Kemudian
saya bilang ke anak-anak bahwa pengasuh meos (sedang bepergian),
akhirnya saya kembali masuk ke kantor pesantren dan tak lama berselang Sifaul
Fahmi masuk kanor dan bilang “pak, ayo pimpin ngaji ke astah bersama”
Setelah sampai di
pesarean (astah), ilham bilang : hen, jek bit-abit, engkok setoran (hen, jangan
lama-lama karena saya ada setoran)
Saya : patenang
ham, mecah Yasin bik Sholawat Nariah petong kaleh gun (tenang ham, kita baca
Yasin dan sholawat Nariyah saja 7 kali)
Selepas turun dari
pesarean, anak-anak langsung bilang “terus mau ke mana ini pak ?”
Saya berpikir
sejenak, kemudian langsung mengajak akan-anak sowan ke KH. Hefniy Mahfudz yang
dalemnya (rumah) berada di Wilayah Zaid Bin Tsabit (Gang K).
Sampai di Gang K
banyak anak-anak yang setoran hafalan Al-Qur’an di mushola sementara KH. Hefniy
duduk di pengimaman musholla. Setelah menunggu di luar musholla, di cangkruk
(tempat pondok pada jaman dulu yang terbuat dari kayu) lebih tepatnya. Kemudian
Afif (santri yang menyetor hafalan) berkata “edikanen kiaeh, esoro masok
(dipanggil kiai, di suruh masuk)”
Saya berkata kepada
anak-anak : beh mek bisah kiaeh taoh yeh mon kita adentek neng luar ? (kiai kok
tau ya kita sedang menunggu beliau diluar ?)
Ilham : tak taoh
yeh, been se benta ke kiaeh hen (gak tau ya, kamu yang bicara ke kiai hen)
Saya : siap.
Kemudian kami masuk
ke musholla sementara banyak anak-anak yang setoran hafalan melihat kami masuk
bersama-sama. Tak lama berselang KH. Hefniy menanyakan maksud kedatangan kami
ke beliau.
KH. Hefniy : ada
apa dan dari mana ini ?
Saya : kami dari
teman-teman Firhaz, mohon do’a restu karena nanti malam kami akan mengikuti Lomba
Festifal Al-Banjari di STAIN Jember
KH. Hefniy : level
apa itu ?
Saya : festifal
Banjari se-Jawa Timur
KH. Hefniy minta
selembar kertas, tapi saya tidak bawa karena tidak ada persiapan. Akhirnya saya
mengambil A’malul Yaum (amalan sehari-hari) yang ada di saku. Beliau menulis
sesuatu untuk dibaca bersama ketika mau naik panggung dan dibaca dalam hati
ketika sudah berada di atas pentas.
Kami sampai di
kampus STAIN Jember sebelum Maghrib, kami tampil pada jam 9 malam. Ketika kami
mau naik ke atas pentas, saya memimpin do’a bersama. “Bismillah kita baca
Al-Fatihah untuk baginda Rasulullah
Muhammad SAW, kepada seluruh Pengasuh dan keluarga besar Pondok Pesantren Nurul
Jadid serta orang tua kita di rumah, Al-Faitihah” dilanjut dengan pembacaan do’a
bersama-sama yang telah diberi oleh KH. Hefniy. Setelah itu saya beri anak-anak
nasehat “yang tenang dan yakin”.
Sebenarnya ketika
pembacaan juara, saya agak pesimistis karena juara 4 dan 3 sudah menjadi milik
grup lain. Ketika masuk pengumuman juara
ke-dua, MC memberi tau bahwa yang juara 2 berasal dari Kota Probolinggo.
Alhamdulillah akhirnya kami juara 2 Festival Al-Banjari se-Jawa Timur di Kampus
STAIN Jember dan mendapat hadiah uang sebesar Rp.2.500.000. ya alhamdulillah
kami juara 2, meski sempat masih agak gak percaya kalau kami juara 2. Hehe
Barangsiapa
bertakwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
Dan
memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan barangsiapa yang
bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.
Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya
Allah Telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar