Senin, 10 Februari 2014

Kebijakan Perekonomian Dan Pelaksanaannya



a.       Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang di terapkan pemerintah untuk menambah (monener ekspansif) atau mengurangi (moneter kontraktif) uang yang beredar, peran bank sentral dalam mengatasi inflasi adalah dengan mengatur jumlah uang yang beredar. Kebijakan yang diambil oleh bank sentral tersebut dinamakan kebijakan moneter, yaitu dengan menggunakan cara-cara sebagai berikut.
1)      Politik Diskonto (discount policy) adalah politik bank sentral untuk memengaruhi peredaran uang dengan jalan menaikkan dan menurunkan tingkat bunga. Dengan menaikkan tingkat bunga diharapkan jumlah uang yang beredar di masyarakat akan berkurang karena orang akan lebih banyak menyimpan uangnya di bank daripada menjalankan investasi.
2)      Politik Pasar Terbuka (open market policy) dijalankan dengan membeli dan menjual surat-surat berharga. Dengan menjual suratsurat berharga diharapkan uang akan tersedot dari masyarakat.
3)      Politik Persediaan Kas (cash ratio policy) adalah politik Bank Sentral untuk memengaruhi peredaran uang dengan jalan menaikkan dan menurunkan persentase persediaan kas dari bank. Dengan dinaikkannya persentase persediaan kas, diharapkan jumlah kredit akan berkurang.
4)      Pengawasan kredit secara selektif.
·         Tujuan kebijakan moneter
a)      Mempertahankan stabilitas ekonomi
b)      Mempertahankan stabilitas harga
c)       Meningkatkan kesempatan kerja
d)      Memperbaiki neraca pembayaran

b.       Kebijakan Fiskal
Selain kebijakan moneter, pemerintah dapat juga memberlakukan kebijakan fiskal yaitu kebijakan yang berhubungan dengan pengaturan penerimaan dan pengeluaran Negara. Jadi yang diatur dalam kebijakan fiskal adalah
1)      pengaturan pengeluaran pemerintah (APBN) dan
2)      peningkatan tarif/pajak.

c.       Kebijakan Nonmoneter
Selain dua kebijakan di atas ada juga yang disebut kebijakan nonmoneter yang mengatur hal-hal berikut.
1)      Peningkatan produksi.
2)      Kebijakan upah.
3)      Pengawasan harga.

d.      Kebijaksanaan Keuangan Internasional
1)    Memberikan subsidi pada industri-industri tertentu, seperti mengadakan proteksionisme merendahkan/menekan harga penjualan.
2)   Mengawasi ekspor dan impor dan mengatur barang-barang yang bersangkutan untuk mencapai barang barang yang stabil.
3)   Mengadakan persetujuan komoditi.
4)   Membuka investasi asing swasta.
5)   Investasi asing pemerintah.
6)   Kebijaksanaan keuangan internasional bertujuan untuk memajukan dan melindungi perekonomian dalam negeri terutama dalam hal ini adalah memajukan ekspor.

e.      Kebijaksanaan Perdagangan
Yaitu kebijaksanaan yang ditempuh oleh pemerintah untuk meningkatkan dan menyempurnakan sistem perdagangan, dengan tujuan untuk :
1)    Meningkatkan pendapatan produsen
2)   Melancarkan arus barang dan jasa yang menguntungkan konsumen
3)   Meningkatkan kegiatan dan volume ekspor yang dapat memperbesar penerimaan devisa Negara

f.        Kebijaksanaan Debirokratisasi
Yaitu kebijaksanaan penyederhanaan birokrasi perdagangan. Kebijaksanaan yang ditempuh oleh pemerintah ini untuk menempatkan barang-barang hasil industri (termasuk pertanian, pertambangan dan lain-lain badan usaha di Indonesia) pada kedudukan yang cukup kuat untuk bersaing di pasar luar negeri maupun di pasar dalam negeri dengan efek yang diharapkan sebagai berikut :
1)    Ekspor meningkat
2)   Impor akan ditekan
3)   Investasi baru dapat dorongan
4)   Pengangguran dapat ditekan
5)   Pendapatan antara golongan-golongan masyarakat akan dapat diratakan

g.       Kebijaksanaan Penyesuaian Harga BBM
Yaitu kebijaksanaan yang ditempuh oleh pemerintah untuk mengamankan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) terhadap harga barang/ jasa, dan secara bertahap subsidi BBM dikurangi.
h.      Kebijaksanaan Deregulasi
Deregulasi adalah pengurangan peraturan-peraturan yang menghambat peningkatan ekonomi. Tujuan umum deregulasi :
1)    Memerangi ekonomi biaya tinggi
2)   Mengurangi ongkos produksi
3)   Mengurangi harga jual barang bagi konsumen

Inflasi



a.        Pengertian Inflasi
                                Inflasi adalah suatu keadaan dimana terjadi kenaikan harga secara umum, atau suatu proses meningkatnya harga-harga secara kontinyu. Dengan kata lain, inflasi merupakan suatu proses menurunnya nilai uang secara kontinyu karena banyaknya jumlah uang beredar melebihi kebutuhan sedangkan faktor-faktor produksi dalam keadaan seimbang.

b.        Sebab Inflasi
1.       Kelebihan jumlah uang yang beredar dalam masyarakat (money in circulation).
2.       Kekurangan barang yang ditawarkan dalam masyarakat.
3.       Permintaan melebihi penawaran (demand pull inflation)
4.       Meningkatnya biaya produksi barang (cost push inflation)
5.       Meningkatnya indeks harga konsumen (price index costumer)

c.        Jenis Inflasi
1.       Dilihat dan laju kecepatannya :
-  Inflasi lunak (mild inflation)                              : inflasi yang kecepatannya kurang dari 5%.
-  Inflasi cepat (galloping inflation)                     : inflasi yang kecepatannya lebih dari 5%.
-  Inflasi meroket (hyperinflation)                     : inflasi yang kecepatannya lebih dari 10%.
2.       Dilihat dari keparahannya:
-  inflasi ringan                 ( < 10% / tahun)
-  inflasi sedang               (10 - 30% / tahun)
-  inflasi berat                  (30 —100% / tahun)
-  hiper inflasi                   ( > 100% / tahun)

d.        Cara mengatasi ihflasi:
                                Dengan dikeluarkannya beberapa macam kebijakan yang ditujukan untuk mengurangi jumlah uang yang beredar atau meningkatkan jumlah produk, antara lain dengan Kebijaksanaan Moneter yang terdiri dari :
1)      Disconto Policy                         :     meningkatkan tingkat suku bunga uang
2)      Open Marketing Policy                   :  menjual surat berharga
3)      Cash Reserve Ratio Policy    : menambah perbandingan antara kas dengan kredit yang diberikan kepada masyarakat
4)      Plafon Credit Polic                  :     membatasi pemberian pinjaman
5)      Tight Money Policy                 :     mengurangi jumlah uang yang beredar

e.        Dampak inflasi Terhadap Perekonomian
                                lnflasi akan berpengaruh negatif bagi mereka yang memiliki uang yang secara nominal tetap, yaitu mereka yang berpenghasilan tetap dan mereka yang menyimpan kekayaan dalam bentuk uang. Dalam keadaan inflasi akan mendorong orang untuk menyimpan kekayaan dalam bentuk fisik, misalnya : tanah, bangunan dan sebagainya.

Fungsi Konsumsi, Tabungan dan Investasi



a.       Konsumsi
Konsumsi adalah bagian pendapatan yang dibelanjakan untuk kebutuhan konsumsi.
1)      Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara sifat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dan pendapatan nasional (atau pendapatan disposable) perekonomian tersebut.
2)      Hasrat Mengonsumsi (Marginal Propensity to Consume/MPC)
MPC merupakan perbandingan antara tambahan konsumsi dan tambahan pendapatan, atau dapat ditulis dengan rumus:
Keterangan:
􀀀C = Tambahan konsumsi
􀀀Y = Tambahan pendapatan
Di dalam fungsi konsumsi C = a + bY, besarnya MPC = b

b.       Tabungan
Tabungan adalah bagian pendapatan yang tidak dikomsumsi. Jadi, besarnya pendapatan akan sama dengan besarnya konsumsi ditambah dengan tabungan (Y = C + S ).
Keterangan = S : Tabungan
                         Y : Pendapatan
                         C : Konsumsi
Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dan pendapatan nasional (atau pendapatan disposable) perekonomian tersebut. Jadi, baik dalam hukum psikologi konsumsi dari Keynes dikemukakan, Setiap pertambahan pendapatan akan menyebabkan pertambahan konsumsi dan pertambahan tabungan (saving).
Pendapatan dimanfaatkan untuk konsumsi dan tabungan sehingga rumus umumnya Y = C + S.
Keterangan:
S = saving (tabungan)
Karena Y = C + S maka S = Y – C

c.       Investasi
Investasi yang lazim disebut juga dengan istilah penanaman modal atau pembentukan modal merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat. Tabungan dari sektor rumah tangga melalui institusiintitusi keuangan akan mengalir ke sektor perusahaan. Apabila para pengusaha menggunakan uang tersebut untuk membeli barang-barang modal , pengeluaran tersebut dinamakan investasi. Dengan demikian, istilah investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan produksi yang akan menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian.
Pertambahan jumlah barang modal ini memungkinkan perekonomian tersebut menghasilkan lebih banyak barang dan jasa pada masa yang akan datang. Ada kalanya penanaman modal dilakukan untuk menggantikan barang-barang modal yang lama dan perlu didepresiasiakan.
Yang digolongkan sebagai investasi adalah sebagai berikut.
1)      Pembelian berbagai jenis modal, yaitu mesin-mesin dan peralatan produksi lainnya untuk mendirikan berbagai jenis industri dan perusahaan.
2)      Pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat tinggal, bangunan kantor, bangunan pabrik dan bangunan-bangunan lainnya.
3)      Pertambahan nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah dan barang yang jadi dalam proses produksi pada akhir tahun penghitungan pendapatan nasional.
·         Faktor-faktor yang Menentukan Tingkat Investasi
a.       Tingkat keuntungan yang diramalkan akan diperoleh
b.      Suku bunga
c.       Ramalan mengenai keadaan ekonomi pada masa depan
d.      Kemajuan teknologi
e.      Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya
f.        Keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan