Sabtu, 08 November 2014

KKN IAINJ 2014



            Semester VII telah tiba , kini saya dan teman-teman Semester VII akan melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN 2014) Institut Agama Islam Nurul Jadid (IAINJ) yang bertempat di Kecamatan Leces Dan Kecamatan Bantaran yang akan dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus s/d 21 September 2014. Kegiatan KKN kali ini bertemakan “POSDAYA MASJID BERBASIS RISET”. Maksudnya adalah masjid sebagai pusat kegiatan masyarakat untuk pemberdayaan keluarga agar tercipta keluarga yang sejahtera.
            Pembekalan KKN IAINJ dilaksanakan di AULA IAINJ tanggal 11-12 September 2014. ketika sudah pembagian kelompok saya di tempatkan di Posko Masjid Nurul Barokah yang terletak di Dusun Nangka Desa Besuk Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo. Satu kelompok terdiri dari 14 orang dari berbagai macam jurusan dan ada juga mahasiswa IAINJ yang non-reguler.
            Saya ingin menyebutkan nama-nama teman KKN IAINJ 2014 Posko Masjid Nurul Barokah Dusun Nangka Desa Besuk Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo :
            Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) : Umar Mansur, MA
1.      Achmad Afif (Koordiinator Desa/Ahli SUHA)

2.      Karimullah (Sekertaris/Siun Istri)

3.      Moh. Makki (Bendahara/Lora)

4.      Zainol Amsah (anak-anak memanggilnya Om Senol, rajin ngerjakan proposal skripsi)
5.      Hasbullah (ya sama, dipanggil Om Has/yang paling rajin ke masjid, pengoleksi burdah)

6.      Ahmad Maulid (Yang suka nge-det malam hari, banyak cewek yang ditelfon)

7.      Arifin (calon mantu ABA/Orang yang slalu membaca puisi : Siti, kini aku makin ngerti keadaanmu)
8.      Mastur (Presiden BEM IAINJ/nama kerennya Ustad Digo)
9.      Imam Kholil (Slalu nge-det sama tunangannya dan sering bilang “sakek tenga”)
10.  Choirul Umam (Ketupat OSPAm 2014, sering beli joshua di warung dekat kantor desa)
11.  Kholid Ridwan (calon mantu ibu kos, Ibu Sami)
12.  Abdul Wafi (hadamnya lora dan Ibu Hos, warung depan rumah)
13.  Tito Roy Zaki M (Yang mempopulerkan lagu Aswaja dan goyangannya)
14.  Saya sendiri (dipanggil apa ya ?)
Rabu, 13 September 2014 tepat jam 08.30 Mahasiswa IAINJ semester 7 berangkat menuju lokasi KKN. Yang di Kecamatan Leces berkumpul di kantor Kecamatan Leces, sementara yang di Kecamatan Bantaran berkumpul di kantor Kecamatan Bantaran untuk menerima arahan dan bimbingan oleh Bapak Camat dan Bapak Kapolsek tentang kondisi masyarakat setempat.
Setelah mendapat arahan dan bimbingan dari Bapak Camat Bantaran saya dan teman-teman yang lain berangkat menuju posko yang telah ditentukan oleh Panitia KKN IAINJ 2014. Saya dan teman-teman menuju Dusun Nangka Desa Besuk Kecamatan Bantaran ya meski sempat nyasar ke desa tetangga. Setelah kita tahu Desa Besuk, langsung kita menuju Masjid Nurul Barokah yang berada di Dusun Nangka.
Cuaca ketika itu sangat panas membuat gerah dan pusing kepala, kita sampai di Masjid Nurul Barokah dengan perasaan yang gak karu-karuan, gak kerasan dan yang saya pikirkan adalah tentang fasilitas kamar mandi dan WC. Pertama kita diterima di rumah Ustad Sobri, menantu dari K. Abdullah. Kita diterima dengan baik dan disuguhi dengan kue dan teh ya minum tehnya itu aneh gak pakai gelas tapi minumnya pakai teplek.

Setelah agak lama di rumah Ustad Sobri, kita dijemput oleh Bapak Akmal (Ketua Panitia KKN IAINJ 2014) dan bapak Umar Mansur (DPL) menuju rumah Bapak Saru (Kepala Dusun Nangka). Lagi-lagi kita disuguhi kopi dan pakai teplek juga. Akhirnya Bapak Saru menempatkan posko kita di rumah milik Bapak Abdullah (Pak Dol) dan Ibu Sami. Oh iya masih ingat, pada saat hari pertama sampai ke Desa Besuk saya gak mandi sama sekali, baru hari kamisnya mandi. Hehe. Dan perlu juga diketahui, bahwa di Desa Besuk masih tidak ada WC, yang ada hanya KAKUS tempat untuk buang air besar.
            Pada malam hari kita bersilaturahmi ke kediaman K. Ahmad Jufri (Ketua Takmir Masjid Nurul Barokah). Selanjutnya bersama Bapak Saru menuju rumah Kepala Desa Besuk, Bapak Husein Siswanto. Ternyata ayah Bapak Husein menjadi dewan guru di salah satu lembaga di Nurul Jadid. Cukup jauh juga berjalan kaki pada malam hari menuju rumah Kepala Desa dan di Dusun Nangka sangat minim sekali penerang jalan. Beliau memaparkan tentang kondisi masyarakat Desa Besuk terutama Dusun Nangka, beliau juga membantu tarif biaya listrik selama kita berada di rumah Bapak Dol. 
Awal-awal masa KKN adalah masa-masa sulit karena tidak kerasan, jarang rapat, kurang bermasyarakat, nyantai-nyantai dan tidak terbiasa menggunakan KAKUS. Kita harus beradaptasi dengan masyarakat dan lingkungan sekitar. Kegiatan pertama yang kita lakukan adalah kerja bakti di masjid, memperbaiki KAKUS, melaksanakan pengibaran Bendera Merah Putih untuk memperingati Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus di depan posko, mengecat Masjid Nurul Barokah serta tak lupa pula kita mendengarkan lagu Rhoma Irama waktu kerja bakti. Dengan dana yang seadanya dalam waktu 3 s/d 5 hari pekerjaan kita sudah selesai. Di samping itu kegiatan selanjutnya adalah memperbaiki kandang sapi milik Pak Muin. Alhamdulillah setelah bantu-bantu juga di beri makan. Hehe. Teman-teman KKN juga ikut membantu Ibu Kos (Bu Sami) untuk panen cabe miliknya. Oh iya di Desa Besuk tempat kita makan di warung Bu No, di suruh ngambil sendiri nasi, murah dan masakannya mantap abis.
            Ketika berada di Desa Besuk, saya dan teman-teman membagi waktu dan tempat untuk membantu belajar bersama di sekolah diniyah dan TPQ yang ada di Dusun Nangka tersebut. Kebetulan saya kebagian tempat di Musholla An-Afi’iyah, pengampunya adalah Ustad Baidawi (Alumni Sidogiri, bekerja di BMT UGT Sidogiri Cabang Bantaran). Kita dan beliau banyak saling tukar informasi tentang kegiatan yang ada di Pondok Pesantren Nurul Jadid maupun Sidogiri. Beliau mempunyai putri yang imut dan cantik masih sekolah PAUD namanya Izzatul Inas dan yang masih balita Badriatul Ulfa.
            Sangat menyenangkan akrab dengan anak-anak Musholla An-Nafi’iyah diantaranya :
1.      Rafi (Anaknya Bapak Dol, jarang mandi ketika berangkat sekolah)
2.      Riska (keponakan Bapak Dol, Bekalah Arep)
3.      Arif (yang paling lucu dan imut, anaknya cak syukur)
4.      Hakam (anaknya Bapak Saru, anak yang paling sedih waktu teman-teman KKN pulang)
5.      Farel (Tadek Giginah)
6.      Sobri (masih PAUD, tapi pemikirannya seperti orang dewasa)
7.      Haris (Anaknya Pak Hari)
8.      Rosi (Keponakan Bapak Saru)
9.      Ulum (Anaknya Pak Mu’in)
10.  Feni (pemalu dan calon cantik)
11.  Dan masih banyak anak-anak yang lain

Pada waktu KKN ada posko putri yang satu desa dengan kita tapi beda dusun, kita di Dusun Nangka sementara teman-teman putri ada di Dusun Krajan. Di Desa Besuk mengadakan lomba per-TPQ Se-Desa Besuk. Kegiatan lombanya adalah adzan, tartil, baca puisi, makan krupuk dan lain sebagainya. Pada sore harinya diisi dengan jalan santai dari semua TPQ Se-Desa besuk diiringi dengan drum band kemudian pada malam harinya adalah pengajian yang diisi oleh KH. Malik Syam dari Bondowoso.

Beralih ke topik yang inti. Saya dan teman-teman mengundang masyarakat Dusun Nangka untuk rapat mengenai pembentukan Struktur Kepengurusan Masjid Nurul Barokah dan Kepengurusan POSDAYA. Alhamdulillah ketika kita sudah membentuk strukur masjid yang diketuai oleh K. Ahmad Jufri dan Ketua Posdaya adalah Bapak Hadis. Tapi kita sangat berterima kasih sekali kepada Bapak Hari (Orang yang paling semangat untuk mengundang masyarakat sekaligus menuangkan ide-ide untu kemajuan Dusun Nangka). Alhamdulillah banyak orang yang bilang “beruntung ada anak-anak KKN, bisa membawa purubahan yang lebih baik ke depan dengan adanya Struktur Kepengurusan Masjid dan POSDAYA”

Di Dusun Nangka rata-rata kepala keluarga memiliki sapi, dan kotorannya tidak dimanfaatkan dengan baik sehingga mencemari lingkungan dan bisa menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit. akhirnya saya dan teman-teman KKN sepakat untuk membuat BIOGAS dan PUPUK ORGANIK sebagai Program Unggulan Posdaya yang ada di Dusun Nangka Desa Besuk. Kita juga mendatangkan orang yang ahli dalam hal ini yaitu orang Besuki yang bernama Abdul Fatah. Setalah itu kita juga mengumpulkan masyarakat di masjid untuk sosialisasi Biogas dan Pupuk Organik. Alhamdulillah antusias masyarakat cukup tinggi untuk mengetahui pembuatan Program Unggulan Posdaya ini.

Setelah selesai sosialisasi, kita dan masyarakat sepakat untuk membuat program ini dibelakang rumah pak saru sebagai contoh. Butuh beberapa hari dalam proses untuk membuatnya. Sebenarnya kita bisa dengan cepat menyelesaikannya tapi karena kita kerjanya males-malesan dan minimnya dana jadi agak terseok-seok mengerjakannya. Batu-bata juga utang pada tetangga, memebeli pasir pada malam hari menggunakan JIALING. Setelah selesai, kita memasukkan kotoran sapi ke dalam bak penampungan. Wah baunya minta ampun, tapi ketika terbiasa ya enak juga lama-lama gak kerasa juga bau kotoran sapinya. Kita mengsi kotoran sapi di bak pengolahan untuk menjadi gas, memasang plastik di dapur sebagai tempat penampungan gas yang sudah keluar dari tempat pengolahan. Setelah selesai kerja, kita di ajak makan bersama oleh pak saru sekeluarga, setiap selesai kerja pasti di kasih makan.

Alhamdulillah ketika hari-hari menjelang pulang dari tempat KKN, kita banyak makan gratis dari tetangga. Ya bisa-bisa sehari makannya bisa 4 s/d 6 kali karena banyak tetangga yang mengundang. Pada malam-malam terakhir kita juga sering sekali nobar di rumah-rumah tetangga, mirip nonton layar tancap seperti masa lalu. Nonton film Rhoma Irama, Sakera, India dan bapak-bapaknya lebih suka sama film yang agak tegang-tegang sedikit. Hehe. Pada malam terakhir perpisahan kita mengadakan nobar “SANG KIAI” di depan posko dengan mengundang tokoh masyarakat dan seluruh penduduk yang ada di Dusun Nangka Desa Besuk. Kita mengucapkan terima kasih atas tempat, tenaga, dan partisipasi dari masyarakat serta kita juga minta maaf apabila ada ucapan atau tindakan yang kurang berkenan bagi masyarakat Desa Besuk khususnya Dusun Nangka.
Pada pagi hari waktu kita pulang kembali ke pondok, kita bersilaturahmi sekaligus berpamitan ke rumah-rumah tetangga. Foto-foto bersama masyarakat, banyak orang yang datang ke depan posko karena kita sudah mau balek ke pondok. Sungguh berat rasanya dengan adanya perpisahan ini. Saya melihat dari wajah-wajah tetangga banyak yang meneteskan air mata bersama anak-anak mereka. Sungguh ini hal yang berat bagi teman-teman KKN dan masyarakat Dusun Nangka Desa Besuk.

Waktu acara perpisahan di kantor Kecamatan Bantaran, posko kita mendapat apresiasi dari Bapak Camat, Wakil Rektor dan posko-posko yang lain tentang BIOGAS ini. Sebenarnya ketika kita pulang dari tempat KKN, kompor gasnya masih belum hidup karena anak-anak membuka kran yang masih belum keluar gasnya. Akhirnya setelah dapat 2 hari saya kembali ke Desa Besuk untuk melihat kompor gas tersebut dan alhamdulillah kompor gasnya sudah hidup, langsung saya foto sebagai bahan laporan KKN sekaligus saya minta tanda tangan Ketua Takmir Masjid Nurul Barokah di Lembar Pengesahan.

Mengenai Laporan Penelitian dan Laporan KKN, posko kami sudah mengerjakannya dan alhamdulillah sudah selesai sebelum pulang dari tempat KKN dengan judul 'PEMBERDAYAAN KOTORAN SAPI MENJADI BIOGAS DAN PUPUK ORANIK". Ketika sudah kembali ke pondok kelompok kita sudah nyantai karena laporan langsung di-ACC oleh Bapak Umar Mansur (DPL) dan Bapak Akmal (Ketua Panitian KKN IAINJ 2014). 


Saat saya mengikuti mata kuliah Bapak Temmy Wijaya, saya dipanggil keluar oleh Choirul Umam dan dia bilang “ayo anak-anak posko KKN kita semua kumpul di warung sengon, kita dapat dana dari IAINJ karena biogas”. Alhamdulillah begitulah ucap saya, langsung saya meninggalkan mata kuliah untuk bertemu dengan teman-teman KKN sekaligus melepas kangen dan tasyakuran. Alhamdulillah juga saya mendapat kabar dari Tito bahwa posko kita mendapatkan Nilai A+ (Huruf) dan 3.9 (Angka) dari panitia KKN IAINJ 2014. Kami bersyukur kepada Allah serta mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada semua masyarakat Dusun Nangka Desa Besuk Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo.