- Kebahagiaan yang sebenarnya adalah ketika kita bisa bermuwajjahah kepada Allah
- Amal sedikit yang disertai ketundukan itu lebih berharga dari pada amal banyak yang disertai bangga diri
- Kalau orang sudah cinta sama Allah maka akan menerima (Qona’ah) atas pemberian Allah. Apapun pemberian Allah itu akan enak meski dimata orang lain tidak enak
- Husnudhon itu tidak cukup dengan angan-angan tapi harus sungguh-sungguh mengabdi dan takut siksa Allah sehingga timbul ibadah
- Allah itu memberi bukan karena amal kita tapi karena ketundukan kita
- Angan-angan itu menipu (tidak menghasilkan apa-apa)
- Ilmu tidak ada artinya kalau tidak bisa mengendalikan diri
- Hidup di dunia masih punya kesempatan kerja, tapi kalau sudah mati tidak akan bisa kerja. Banyak orang yang hidup di dunia itu sedang tidur, tapi kalau sudah mati akan sadar
- Kaya itu bukan banyak hartanya, tapi kaya itu tidak butuh apa-apa
- Kita diibaratkan kendaraan, ada penggerak (raja’) dan ada pengendali (khauf)
Selasa, 22 Juli 2014
Part 23
- Jadikan semua aktivitas kita ditujukan kepada Allah. Bukan hanya sholat saja. Tapi makan, olahraga dll ditujukan kepada Allah
- Kita berusaha jangan hanya untuk kepentingan sesaat saja, tapi tujukan untuk kepentingan akhirat
- Bakhil itu pangkal dari sifat-sifat jelek
- Kalau orang tidak tulus maka tidak akan langgeng
- Orang yang akhlaknya baik maka akan mudah jadi orang yang beriman
- Kalau kita melakukan ibadah tapi tujuannya untuk kepentingan duniawi itu bukan ibadah. Contohnya kita puasa senin-kamis tujuannya supaya karir kita meningkat. Amal akhirat kok tujuannya dunia ? ibadah harus ditujukan untuk kebahagiaan yang hakiki (akhirat)
- Riya’ : pandang muka (beramal kalau ada orang lain)
- Orang yang memburu uang itu karena keinginannya bukan karena kebutuhannya
Part 24
- Jabatan itu bukan untuk kepentingan pribadi, tapi untuk pelayanan masyarakat
- Kita jangan suka suudzon sama seseorang, karena kita tidak tau sama hati seseorang
- Rizqi yang banyak dipahami orang itu hanya harta saja
- Dunia itu tidak jelek, yang jelek adalah nafsu kita. Karena saking cintanya kita kepada nafsu sehingga dunia dijadikan tujuan bukan sarana
- Kekayaan Nabi itu ada di hatinya, bukan pada hartanya
- Ilmu itu tidak hanya cukup dengan belajar, tapi juga terakat (riyadah)
- Ada lapar yang bahaya, yaitu lapar perut dan lapar hati
- Kelapangan rizqi adalah kelapangan hati kita (qona’ah) menerima pemberian Allah, banyak atau sedikit
- Nafsu kita itu sangat berat (di ajak maksiat mau, di ajak ibadah tidak mau)
- Orang yang tembus pandangannya ke akhirat, maka dia akan berpikir tidak apa-apa melarat di dunia asal nanti senang di akhirat
Part 25
- Jangan berharap sama amal kita, tapi kita harus berharap sama rahmat Allah
- Menyenangkan hati orang lain itu adalah ibadah
- Orang kalau sudah takut kepada Allah, maka sgala sesuatu akan takut kepadanya
- Kita bermuhasabah bukan hanya kebaikannya saja, tapi kejelekannya juga
- Kita beramal untuk mengaharap rahmatnya, bukan untuk bangga diri
- Terkadang nafsu kita mengajak pada kebaikan tapi niat kita di belokkan. Contoh kita rajin belajar supaya pintar tapi tujuan kita ingin terkenal
- Prestasi itu penting tapi lebih penting adab
- Tulus itu semata-mata karena Allah dan tidak bangga diri bagi diri sendiri dan orang lain
- Keikhlasan itu bersumber dari tauhid, jadi harus memantapkan keyakinan kita kepada Allah agar bisa melatih diri untuk beramal kepada Allah
- Abdi dalem itu merasa bangga jadi pelayan raja meski gajinya pas-pasan. Mestinya kita lebih bangga berkhidmah kepada Allah dari pada penguasa. Kenapa terjadi demikian ? ini dikarenakan kita belum kenal sama Allah
Langganan:
Postingan (Atom)